Breaking News
Loading...
Sunday, 19 January 2014

Apa Saja Gejala-Gejala Kolesterol?


Bagaimana gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh seseorang dengan kadar kolesterol berlebih? Umumnya, gejala tersebut sulit dikenali dan bahkan ada yang tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah menyebabkan aliran darah menjadi kental karena banyak mengandung lemak. Lemak-lemak tersebut dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah dan mengganggu kelancaran peredaran darah.
Adanya penumpukan lemak pada pembuluh darah akan membuat pembuluh darah menyempit dan sangat mengganggu supplai oksigen dalam tubuh.
Akibatnya, kadar oksigen di dalam darah berkurang dan timbullah gejala-gejala akibat kurang oksigen seperti sakit kepala atau pegal-pegal. Namun, biasanya gejala tersebut tidak disadari seseorang sebagai akibat kelebihan kolesterol pada tubuhnya karena gejala-gejala tersebut kadang dapat juga disebabkan masalah kesehatan lainnya sehingga tidak jarang orang baru menyadarinya setelah mengalami serangan jantung atau stroke.
Karena itu, seseorang tidak akan mengetahui akan kadar kolesterol yang dimilikinya tanpa melakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan kolesterol akan menghasilkan data perkiraan kadar kolesterol dalam tubuh dan juga resiko yang bisa jadi membahayakan tubuh.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, seseorang dapat mengetahui kadar kolesterol yang dimilikinya dan dapat mengatur pola kehidupannya sehingga terhindar dari berbagai resiko seperti penyakit jantung dan stroke.

Kapan Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan?

Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan sejak seseorang memasuki usia 20 tahun. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya segera dilakukan karena kolesterol tidak mudah terdeteksi dengan pemeriksaan luar saja.
Pemeriksaan rutin terhadap kadar kolesterol sebaiknya dilakukan juga pada orang-orang yang beresiko karena riwayat keluarga kolesterol, darah tinggi, atau penyakit jantung.
Lebih cepat pemeriksaan dilakukan, lebih baik. Karena, semakin bertambah umur, biasanya tumpukan kolesterol di dalam tubuh akan semakin tebal yang akan meningkatkan resiko stroke dan serangan jantung dan tentu saja membahayakan jiwa.
Bagi orang yang beresiko tinggi terhadap kolesterol, sebaiknya pemeriksaan dilakukan setahun sekali atau sebulan sekali. Bagi yang meminum obat ataupun menjalani terapi karena masalah kolesterol, sebaiknya melakukan pemeriksaan antara 1-3 bulan.
Pemeriksaan kolesterol sebaiknya tidak dilakukan setiap hari, seminggu sekali, ataupun dua minggu sekali karena pemeriksaan kadar kolesterol yang dilakukan dengan jarak kurang dari 3 minggu akan menghasilkan data yang kurang akurat, karena ada kemungkinan keadaan kondisi kolesterol dalam darah masih sama dengan kondisi sebelumnya. Disarankan, pemeriksaan kolesterol paling tidak dilakukan dengan jarak 1 bulan dengan pemeriksaan sebelumnya.
Copyright © 2013 The Herba All Right Reserved