Mengenal Aritmia Jantung
Jantung merupakan organ vital manusia yang harus dijaga sebaik-baiknya. Jantung manusia merupakan pusat kehidupan sehingga sangat riskan apabila sudah mengalami gangguan. Maka, dibutuhkan kewaspadaan terhadap kesehatan dan kondisi jantung dari waktu ke waktu. Jangan sampai lengah merasakan adanya indikasi bahwa jantung sedang bermasalah.
Masalah yang biasa terjadi pada jantung ada beragam. Bukan hanya penyakit gagal jantung, kanker atau lainnya yang sifatnya bahaya, namun juga ada gangguan lain yang sifatnya masih bisa dikendalikan jika segera diketahui.
Aritmia jantung atau gangguan irama jantung merupakan gangguan yang semestinya Anda ketahui sejak dini. Gangguan tersebut bisa terjadi dalam bentuk denyut jantung yang melambat atau sebaliknya berdenyut cepat tidak seperti biasanya.
Jika Anda merasakan gangguan denyut jantung tersebut, sebaiknya tidak Anda anggap sepele karena jika dibiarkan akan menimbulkan resiko stroke atau bahkan kematian mendadak. Sangat menakutkan bukan?
Sebagai organ yang paling vital dalam tubuh, kinerja jantung harus selalu terjaga. Jika jantung tidak berdenyut normal karena artimia jantung maka darah tidak dapat dipompa secara efisien.
Jantung yang berdenyut melambat tentu akan mengganggu aliran darah sampai ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan. Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat dalam jangka yang lama maka dapat mengarah pada gagal jantung kongestif yang tentunya sangat berbahaya.
Fibrilasi aritmia yang merupakan salah satu jenis aritmia jantung dapat menyebabkan timbulnya sejumlah bekuan darah kecil pada serambi jantung. Dan hal itulah yang menjadi cikal bakal terjadinya penyakit stroke terutama ketika bekuan darah tersebut lepas dan kemudian terbawa oleh aliran darah ke otak.
Lalu, yang menjadi pertanyaan penting sekarang ialah apa yang menjadi penyebab seseorang terkena aritmia jantung ini? Menurut sejumlah pakar kesehatan, ada banyak penyebab yang bisa menimbulkan aritmia jantung seperti: Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), penggunaan obat-obatan tertentu tanpa seizin dokter, terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan kafein, stres, dan penyakit tertentu seperti kardiomiopati, arteri koroner, jaringan parut jantung, darah tinggi, diabetes, kegemukan dan lainnya.
Seseorang dapat dikatakan mengalami aritmia jantung jika ia mengalami hal-hal berikut: Jantung yang terasa terus berdebar (bisa lebih cepat atau melambat), sesak nafas, nyeri dada, pusing, mual, dan pingsan.
Pengobatan Aritmia Jantung
Pengobatan yang dilakukan pada mereka yang positif menderita aritmia jantung ditujukan untuk membantu mengendalikan denyut jantung yang tidak teratur.
Pengobatan untuk denyut yang lambat menggunakan alat pacu jantung untuk menormalkannya kembali. Sedangkan pengobatan denyut jantung yang terlalu cepat menggunakan alat pacu jantung yang mencakup ablation terapi dan kardioversi. Patut diketahui, bahwa dalam beberapa kasus, dokter dapat menyarankan penderita aritmia jantung untuk melakukan pembedahan atau implan.
Pencegahan Aritmia Jantung
Setiap orang pasti memiliki resiko untuk terkena aritmia jantung. Namun, semua resiko tersebut dapat dihindari dengan melakukan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan yang sehat dengan mengonsumsi empat sehat lima sempurna, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, mengurangi/ mengelola kadar stres, meminimalisir mengonsumsi obat stimulan yang dapat memacu detak jantung dan tentu saja mengurangi meminum alkohol dan kafein.
Jika itu semua dilakukan, maka Anda tak perlu mahal-mahal mengeluarkan banyak uang untuk kesehatan sendiri karena sehat sudah ada dalam genggaman Anda.
Syaratnya, Anda harus konsisten dalam menjaga pola makan dan gaya hidup sehat yang akhir-akhir ini sudah semakin dikampanyekan. Karena hanya diri kita sendiri yang tahu kondisi tubuh dan tahu juga bagaimana cara menjaga dan merawatnya supaya tidak terserang berbagai jenis penyakit, termasuk aritmia jantung ini