Waspadai Gejala-Gejala Diabetes
Tak banyak orang tahu bagaimana
mendiagnosa apakah kadar gula dalam darah mereka tinggi atau melebihi
ambang normal yang dibutuhkan tubuh kecuali mereka melakukan pemeriksaan
lebih lanjut secara medis.
Tak banyak pula yang paham kapan tepatnya gejala-gejala diabetes
melitus datang memasuki tubuh yang sehat, lalu menyelinap tak kentara
sampai akhirnya merusak organ penderita.
Memang benar, pada fase awal perkembangannya banyak penderita diabetes yang tak merasakan hal aneh terjadi dalam tubuh mereka.
Alarm tubuh mereka tak berbunyi seperti saat virus flu menyerang atau
tubuh terinfeksi benda asing. Lalu, patutkah kita pasrah dengan
ketidaktahuan ini? Tentu itu bukan jawaban terbaik.
Ada tiga hal yang harus gencar diinformasikan pada masyarakat luas
berkaitan dengan gejala-gejala diabetes. Bahkan lebih dari tiga gejala
diabetes yang patut diwaspadai.
Sebelum kita membahas terlalu jauh, kita bahas dulu tiga
gejala-gejala diabetes pada tahap awal. Ini penting untuk Anda ketahui
sebelum dokter memvonis tanpa basa-basi gula darah Anda tinggi dan
fungsi insulin terganggu.
Gejala-Gejala Diabetes Tahap Awal
Poliuri-Penderita sering buang air kecil, terutama pada malam
hari, dan dengan volume yang banyak. Hal ini disebabkan oleh tingginya
kadar gula dalam darah tidak bisa ditoleransi oleh ginjal, dan agar urin
yang dikeluarkan tak terlalu pekat, ginjal harus menarik sejumlah
banyak air dari dalam tubuh.
Polidipsi-Kondisi ini terjadi karena saat tubuh Anda menarik
sejumlah besar cairan, tak bisa dihindari tubuh Anda akan terus merasa
haus. Anda akan merasa ingin minum dan minum terus.
Polifagi-Ini kondisi dimana Anda sering merasa lemas. Mengapa
lemas? Insulin Anda bermasalah sehingga sel tubuh Anda tak bisa menyerap
gula dengan baik. Mau tidak mau tubuh Anda kekurangan energi, dan saat
hal ini terjadi otak akan merespon Anda kurang makan.
Tak heran jika penderita diabetes terus merasa lapar dan selalu ingin
makan. Setelah gejala-gejala diabetes tahap awal ini terdeteksi, mau
tak mau penderita harus merencanakan diet karbohidrat dan berolahraga
secara teratur. Tak ada cara lain yang bisa menghindarkan Anda dari
kondisi yang lebih kronis.
Gejala-Gejala Diabetes Tahap Lanjut (Akut)
Nah, jika saat ini Anda merasa tiga gejala tersebut sudah Anda alami,
ini artinya Anda berada dalam diabetes zona akut. Dalam kondisi ini,
penderita biasanya sering mengalami kesemutan, kulit terasa tebal, panas
dan tertusuk jarum, mudah mengantuk dan lelah, kram, serta gairah
seksual menurun drastis.
Jika penderita adalah ibu hamil, tak jarang terjadi keguguran atau
janin mati dalam kandungan, atau jikapun bayi dilahirkan selamat, berat
badannya akan melebihi empat kilogram.
Saat Anda sudah paham betul dengan kondisi tubuh Anda, kini saatnya
mencari pengobatan yang tepat. Benar, dokter adalah orang pertama yang
bisa membantu Anda. Tapi, tak ada salahnya jika Anda mencoba pengobatan
herbal.
Akan lebih baik jika obat-obat herbal ini mendampingi menu diet Anda,
bahkan melengkapi resep yang diberikan dokter. Anda siapkan menu rendah
karbohidrat dan lemak dan mendampinginya dengan minuman atau makanan
lain yang bisa menurunkan kadar gula dalam darah, contohnya buah Noni, teh hijau (diminum tanpa gula), dan kayu manis.
Mengetahui gejala-gejala diabetes sangat penting, agar kita bisa
mendeteksi sedari dini apakah penyakit ini sudah ada dalam tubuh kita
atau tidak. Jika kita mengetahuinya lebih awal, tentu tak perlu ada
kekhawatiran akan terjadinya diabetes melitus kronis, tak peduli apakah
kita mengidap diabetes tipe satu ataupun dua. Anda setuju?